Kota Palembang

Kota Palembang


Kota Palembang Lambang Semboyan: Palembang EMAS Julukan: "Bumi Sriwijaya" Lokasi Kota Palembang di Pulau Sumatra Lokasi Kota Palembang di Pulau Sumatra Kota Palembang  Bandar udara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Pelabuhan Pelabuhan Boom Baru Situs web Kota

kota-palembang


Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatra Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan. Kota dengan luas wilayah 400,61 km²[4] ini dihuni oleh lebih dari 1,6 juta penduduk pada 2018. Diprediksikan pada tahun 2030 mendatang kota ini akan dihuni 2,5 Juta orang. Pembangunan LRT (kereta api layang), dan rencana pembangunan sirkuit motor GP di kawasan Jakabaring dan sirkuit F1 di kawasan Tanjung Api-Api, merupakan proyek pengembangan Kota Palembang terkini.[butuh rujukan] Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 688 Masehi menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur"). Saat ini Wali Kota Palembang dijabat oleh H. Harnojoyo, S.Sos. [5] Daftar isi 1 Sejarah 2 Keadaan geografis 2.1 Letak geografis 2.2 Iklim dan topografi 2.3 Batas wilayah 3 Arti lambang Kota Palembang 4 Pemerintahan 4.1 Wali Kota 4.2 Dewan Perwakilan 4.3 Kecamatan 5 Demografi 5.1 Penduduk 5.2 Agama 5.3 Bahasa 6 Pariwisata 6.1 Objek wisata 6.2 Seni dan budaya 6.3 Makanan khas 6.4 Olahraga 6.5 Pusat-pusat perbelanjaan 6.6 Hotel 7 Pendidikan 7.1 Perguruan Tinggi 7.2 Sekolah Menengah Lanjutan Atas 7.3 Sekolah Menengah Kejuruan 7.4 Sekolah Menengah Pertama 7.5 Sekolah Dasar 8 Transportasi 9 Media 9.1 Televisi 9.2 Surat kabar 9.2.1 Nasional (8 surat kabar) 9.2.2 Lokal (9 surat kabar) 9.3 Radio 10 Prestasi 11 Kota kembar 12 Lihat pula 13 Referensi 14 Pranala luar Sejarah Artikel utama: Sejarah Palembang Lambang Palembang pada zaman penjajahan Belanda Asal usul nama Palembang mempunyai beberapa versi. Salah satu versi mengaitkan Palembang dengan kata dalam bahasa Jawa, "limbang", yang berarti membersihkan biji atau logam dari tanah atau benda-benda luar lain. Pemisahan dilakukan dengan bantuan alat berupa keranjang kecil untuk mengayak tanah berkandungan logam atau biji di aliran sungai. "Pa" adalah kata depan yang dipakai orang Jawa untuk menunjuk suatu tempat berlangsungnya usaha atau keadaan. Versi ini terkait erat dengan peran Palembang pada masa lalu sebagai tempat mencuci emas dan biji timah. Versi lain menghubungkan Palembang dengan kata "lemba", yang berarti tanah yang dihanyutkan air ke tepi.[6] Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya,[7] Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.[7] Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.[8][9] Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.[10] Pada awal abad ke-15, kota Palembang diduduki perompak Chen Zuyi yang berasal dari Tiongkok. Armada bajak laut Chen Zuyi kemudian ditumpas oleh Laksamana Cheng Ho pada tahun 1407.[11]

0 Response to "Kota Palembang "

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *