Jual Ladyfem Obat Atasi Nyeri Haid Karena Kista Ovarium


Ladyfem , Obat Kista , Ovarium, Cokelat, Endometriosis - Keputihan, Nyeri Haid  , Hubungi Kami Distributor, Agen Toko Obat , Jual Resmi Bergaransi  Dengan Layanan, Kirim Cepat Langsung Via Kurir  , JNE atau POS , Lion Express, Tiba 1x24 Jam Kota Provinsi , 2 x24 Jam Untuk Kota Kabupaten. Seluruh Wilayah Indonesia. Khusus Daerah Sumatra : Banda Aceh,Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padang Sidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjung balai, Tebing Tinggi, Bengkulu, Jambi, Sungai penuh, Dumai, Pekanbaru, Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Lubuk linggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, Bandar Lampung, Metro, Pangkal pinang, Batam, Tanjung pinang. Via Kurir dalam  JNE atau POS , Lion Express, 

Jual Ladyfem Obat Atasi Nyeri Haid Karena Kista Ovarium

 Ladyfem Kapsul HERBAL TERLARIS SPESIALIS MASALAH KEWANITAAN
Solusi Kurang Bergairah, Sulit Orgasme, Menstruasi Yang Tidak Tuntas, Atasi KistaAtasi Keputihan, Menyeimbangkan Hormon Kewanitaan




Ladyfem di rekomendasi langsung dari BOYKE DIAN NUGRAHA, produk pasutri ABE jadi sama sekali BUKAN rekomendasi sales/ distributor/ marketing/ tukang jual obat melainkan oleh pakarnya langsung yang sangat ahli tentang kesehatan organ reproduksi & kesehatan pasutri. AMAN & LEGAL Terdaftar di BPOM RI : POM TR 093.301.381

PENJELASAN LADYFEM KAPSUL 

Tubuh sehat & keluarga yang HARMONIS adalah dambaan setiap wanita, Namun adanya permasalahan pekerjaan & keluarga berdampak pada kurangnya gairah pada wanita terhadap pasangannya. Sehingga tidak bisa menyenangkan pasangannya & tidak dapat merasakan kenikmatan dalam hubungan intim.

LADYFEM merupakan ramuan herbal asli Indonesia hadir menjawab masalah kewanitaan tersebut! agar para wanita mendapatkan kembali gairah dalam hubungan suami-istri.

Khasiat utama LadyFem adalah mengembalikan sistem kerja organ intim wanita, merapatkan & membersihkan dinding-dinding rahim dengan cara aman & membuat aromanya harum & segar!  

LEGALITAS : Produk terdaftar resmi di Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM). No Register : POM TR 093.301.381

Keunggulan LADYFEM : 100% LEGAL :
  1. Herbal solusi kewanitaan yang terdaftar resmi di BPOM RI (Badan Pengawas Obat & Makanan). 
  2. 100% AMAN : Produk berasal dari 100% tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat tinggi sebagai solusi kewanitaan, tidak ada efek samping. 
  3. Praktis, tinggal di minum sesuai aturan. 
Manfaat Ladyfem  :
  • Mengembalikan gairah wanita dalam hubungan suami istri.
  • Menambah kenikmatan dalam hubungan suami istri. 
  • Merapatkan & membersihkan dinding-dinding rahim dari dalam dengan cara aman 
  • Mengatasi Nyeri Haid Menormalkan siklus menstruasi Memperbaiki libido, menambah gairah hubungan intim 
  • Membantu kesuburan Membersihkan jamur / keputihan di dalam dinding rahim Membuat organ menjadi lebih sensitive & kesat Mempercepat orgasme 
  • Memperlambat masa menopause 
  • Sangat bagus untuk terapi kista Sangat bagus jika dikombinasikan dengan Tisu Majakani dari Boyke & Co. 
Testimonial Konsumen LADYFEM

Saya Benny Adi Prayoga, suami dari Dhyan Natasha. Kami sudah menikah sekitar 10 thn, dan belum dikaruniai seorang momongan oleh Allah SWT. Usia saya 33 thn, sedangkan usia istri saya 32thn. 4 bulan yang lalu kita memulai program kehamilan lagi setelah sekian lama kita berhenti. Telah berkali-kali kita mengganti dokter specialis, namun tidak juga membuahkan hasil. Kali ini kami mencoba kembali untuk check keadaan saya bersama istri untuk memulai kembali program kehamilan kami, pergi ke dokter spesialis kandungan di salah satu rumah sakit di Denpasar. Namun alangkah terkejutnya kami, ketika dokter tersebut mengatakan bahwa istri saya terkena kista ovarium, dengan ukuran sudah mencapai 9,8 cm. Dan dokter tersebut menganjurkan untuk operasi. Karena berhubung antara percaya dan tidak percaya, kami biarkan kista tersebut. Di bulan yang sama, entah karena mukjizat Allah SWT, istri saya telat bulan sekitar 7 minggu, dan setelah di test pack ternyata positif hamil. Namun kandungan istri saya tidak bertahan lama, hanya kira-kira usia kandungan 7 minggu, istri saya mengalami keguguran. Kami mengunjungi dokter yang pernah kami berkonsultasi, dia mengatakan bahwa penyebab dari keguguran tersebut adalah karena adanya kista di ovarium istri saya. Karena janin di usia 0 sampai 3 bulan akan mendapatkan asupan makanan dari ovarium, sehingga jika ovariumnya terserang kista, maka asupan makanan akan terganggu terhadap bakal janin sehingga akan mudah mengalami keguguran.

Dokter tetap menyarankan operasi pengangkatan kista sebelum kembali melakukan program kehamilan lagi. Akhirnya pada malam itu, saya berfikir dan berfikir terus, sambil browsing-browsing internet tentang kista, hingga akhirnya saya membaca tentang artikel Ladyfem. Kemudian saya coba kontak bapak Hadi Muljono sebagai distributor Ladyfem. Setelah konsultasi dengan beliau akhirnya kita pesan Ladyfem pertama sebanyak 4 box. Setiap hari istri saya rutin minum Ladyfem, setelah menghabiskan 2 box, kami pergi mengunjungi dokter kandungan kami untuk USG mengecheck ukuran kista istri saya. Dan Alhamdulillah, ternyata ukurannya menjadi 8 cm. Kemudian kita pulang dan tambah yakin kalo Ladyfem adalah cara yang terbaik untuk menyembuhkan kista. Akhirnya istri saya pun terus melanjutkan konsumsi Ladyfem yang tinggal tersisa 2 box lagi. Setelah habis, tetap kami pergi ke dokter kandungan kami untuk USG, dan hasilnya sungguh mengherankan, ukuran kista istri saya menjadi sekitar 5,9cm. Kemudian kami pesan 2 box lagi ke pak Hadi, box pertama sudah di konsumsi, dan Alhamdulillah, ukuran kista istri saya menjadi 3,9cm.

Dan dokter menyatakan bahwa kita bisa melakukan program kehamilan kembali, namun kami tidak puas begitu saja, istri saya tetap mengkonsumsi Ladyfem yang terakhir. Dan kemarin, 16 mei 2012, jam 11.00 wita, kami mendatangi dokter kandungan kami lagi untuk USG, dan syukur Alhamdulillah, istri saya di nyatakan sudah tidak ada lagi kista di ovariumnya. Syukur Alhamdulillah. Terima kasih Ladyfem, terima kasih Pak Hadi Muljono. Sekarang kami bisa program kehamilan kembali, Insyaallah Allah akan menurunkan anugerahnya kepada kami. Amin. Pesan kami , jangan pernah putus asa dalam mencari kesembuhan, apalagi khususnya para wanita yang menderita kista, cukup konsumsi Ladyfem dengan rutin dan hindari makan ayam broiler, kacang-kacangan seperti tempe tahu. Perbanyak seafood sayur dan buah.


Saat di rumah saya sering mengkonsumsi buah yang mengandung air seperti semangka, ketimun dan bangkuang karena udara di Palu yang panas. Akibatnya organ intim (V) banyak cairan dan becek jadi terasa tidak kesat. Jika berhubungan dengan suami (maaf) tidak fresh, tidak enak dan tidak orgasme. Akhirnya saya mencoba untuk mengkonsumsi Ladyfem, hasilnya selama 3 minggu sudah terasa kasiatnya. Organ intim (V) tidak becek lagi bahkan menjadi sempit dan tidak berbau, selain itu badan menjadi fress juga tidak cepat capek walaupun bekerja cukup lama. Buah kesukaan saya tetap saya konsumsi namun tidak lagi becek di karenakan minum Ladyfem.
(Ibu. Tetty Raharjo - Palu)

Saya mengalami kista dan mentruasi yang berlebihan selama 3 bulan dan berbagai upaya saya lakukan baik obat-obat tradisional maupun medis. Selama 2 tahun rasa tersiksa saya harus makan obat dari dokter tanpa hasil yang memuaskan. Lalu saya disaran oleh paman saya sebagai distributor ABE untuk mengkonsumsi Lady Fem dan bersamaan dengan Tissu Double Majakani. Setelah saya mengkonsumsi 1 kotak Lady Fem dan Tissu Double Majakani (TDM) ukuran kista telah mengecil dengan ukuran 2,6 cm dan bulan kedua kista saya mengalami perubahan, bulan pertama dengan mentruasi saya mulai tertatur. Saya lanjutkan kembali mengkosumsi bulan kedua dan hasilnya ternyata pada bulan ketiga saya periksa kembali pada dokter bahwa kista saya sudah tidak ada lagi. Terima kasih ABE.
(Ibu Susi Megarinti - Pontianak)

 "Ada pelanggan toko saya org pakistan seorg ibu usia 58th,.domisili di lampung. namanya mrs.Khamil...,pd waktu dtg bulan selalu mengeluarkan cairan mens sangat sedikit, bahkan terkadang sama sekali tidak keluar. Rekan saya bpk julius menawarkan Lady Fame,saya coba dgn minum 2 kapsul x2/ hari,.stlh 6 hari pemakaian saya mengeluarkan banyak lendir & gumpalan darah berwarna merah kehitaman (pekat),..setelah 1 minggu darah kotor sdh bersih & saya tetap meneruskan minum sampai 3 box lasd fame & pd waktu datang bulan...sekarang banyak sekali cairan mens yg keluar spt waktu saya gadis dahulu,... badan jadi terasa lebih Fit. Dan bln berikutnya datang bulan sangat lancar & teratur. Utk kesehatan Sampai skg saya tetap konsumsi lady fame 1x1/hr. Setelah 1 bln minum Lady Fame (usia 58 th) suami saya komentar bahwa ternyata kulit saya berangsur menjadi lebih halus spt waktu saya usia 30th pada hal usia saya skg 58th." (mrs Khamil - Pakistan - Lampung) "Saya ibu ani usia 35th, domisili di lampung. Setelah 1 box saya minum lady fame, keluar cairan lendir+darah pekat bergumpal selama 4 hari & berangsur bersih. Secara tdk sadar ternyata kulit jadi lebih halus, keluhan pusing & nyeri pd waktu mens hilang & luar biasa pd waktu hub intim saya merasakan..maaf di vagina saya merasa seperti di vacum (empot2)...rasanya...waduuh sulit diceritakan...bikin mabuk kepayang...jadi spt pengantin baru..jadi maunya tiap hari saja..terima kasih buat pa yulius sdh mengenalkan produk yg sangat bagus buat kami di rumah tangga."
(ibu Ani - Lampung)

 "saya mengidap kista, saya sudah ketakutan, saya mencari-cari cara untuk menyembuhkan saya, akhirnya saya ditawari ladyfem & saya konsumsi rutin sampai habis 3 box... lalu setelah 1 bln lebih ada bagian saya membengkak, saya kawatir lalu saya tanyakan ke agen ladyfem & diktakan bahwa itu pertanda baik kista "sudah hampir lepas" sy diminta meneruskan minum tapi saya "tidak percaya" karena saya takut terjadi apa-apa lalu saya memutuskan operasi, tapi yang mengejutkan dokter yang mengoperasi saya bilang kistanya sudah lepas sebetulnya tidak perlu operasi tinggal menstruasi berikutnya pasti keluar... wahh... tau gitu nggak perlu operasi... pak dokternya tanya ibu minum apa? saya jawab ladyfem dok... ehhh pak dokter malah ikutan join bisnisnya hehehe... dahsyat!!!"
(ibu Eni - Sukabumi)

 "saya tahu laydem tidak bisa untuk mengobati menopouse & memang sepengetahuan saya menopuse tidak bisa dicegah karena merupakan kodrat alami wanita, tapi ladyfem bisa memperlambat terjadinya menopouse karena menurut distributor ABE kandungan herbal di ladyfem menyeimbangkan hormon kewanitaan, sehingga saya menjadi lebih percaya diri dimana usia saya yang sudah kepala 4... selain itu saya konsumsi ladyfem tubuh saya menjadi energik tidak mudah lelah... " (ibu Helen - Tangerang) "

minum ladyfem membuat badan saya lebih fit sehingga saya bisa melakukan aktifitas extra yang butuh tenaga & pikiran mengingat saya wanita karir, saya juga mengalami keputihan, sejak minum ladyfem kondisi menjadi jauh lebih baik, tentunya saya juga lebih pede melakukan kewajiban saya sebagai istri untuk suami tercinta..."
(ibu Sania - Jakarta)

 "saya saat datang bulan, selalu keluar sedikit & bercak-bercak kecokklatan, itu membuat kepala saya sakit sekali, saya dianjurkan minum ladyfem yang memang dibuat khusus untuk wanita (saya tidak suka "obat dewa" yang menyembuhkan segala penyakit, saya lebih suka yang memang dibuat khusus untuk kebutuhan khusus wanita), baru minum 2 kapsul malam hari, esok paginya keluar mens yang sangat banyak & kepala plong rasanya tidak sakit lagi... terimakasih yaaaa... "
 (ibu Noor - Jakarta)

 "sejak minum LADYFEM hubungan pasutri saya luar biasa harmonis.... kata suami "denyutan"nya bikin ketagihan hihihi... suami jadi makin sayang dehhhh... sayapun memutuskan menjadi distributornya karena begitu diceritakan ke temen-temen kantor langsung banyak yang mau pesan padahal saat itu saya belum jadi member ABE... semoga menjadi solusi kesehatan wanita & membantu menambah penghasilan keluarga... amin..."
 (ibu Shinta - Surabaya) *)

Hasil berbeda pada tiap wanita karena kondisi tubuh yang juga berbeda. **)
Ada banyak sekali testimonial kepuasan dari pelanggan kami yang kami terima, testimonial memakai nama samaran untuk privacy pelanggan.

Aturan Minum Kapsul LADYFEM
Minggu Pertama : sehari 2x pagi & malam (tiap minum 2 kapsul) Minggu selanjutnya : sehari 1x pagi/malam (tiap minum 2 kapsul) Peringatan :
Tidak disarankan untuk ibu hamil & menyusui.
ladyfem-makassar

Harga PROMO : Rp.240.000,-/BOX
 1 box = berisi 30 kapsul



Cara pesan cepat


 Pusat Layanan pengiriman  via Jne -Pos - J&T
  • Sumatra : Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padang Sidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjung balai, Tebing Tinggi, Bengkulu, Jambi, Sungai penuh, Dumai, Pekanbaru, Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Lubuk linggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, Bandar Lampung, Metro, Pangkal pinang, Batam, Tanjung pinang
  • Jawa : Bandung, Banjar, Batu, Bekasi, Blitar, Bogor, Cilegon, Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Kediri, Madiun, Magelang, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Pekalongan, Probolinggo, Salatiga, Semarang, Serang, Sukabumi, Surabaya, Surakarta, Tasikmalaya, Tangerang, Tangerang Selatan, Tegal, Yogyakarta
  • Kalimantan : Pontianak, Singkawang, Banjar baru, Banjarmasin, Palangkaraya, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan
  • Nusa Tenggara, Denpasar, Bima, Mataram, Kupang
  • Sulawesi : Gorontalo, Makassar, Palopo, Parepare, Baubau, Kendari, Palu, Bitung, Kotamobagu, Manado, Tomohon
  • Maluku :  Ambon, Tual, Ternate, Tidore Kepulauan
  • Papua : Jayapura, Sorong. Manokwari. 

Kista Ovarium

Kista Ovarium 

Memahami Tentang Kista Ovarium , Mulai dari Penyebab Timbulnya Kista cara Mengatasi dan Mengobati Kista , Agar lebih mudah dan praktis tanpa resiko 

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi. Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu lagi di sebelah kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. 

kista-ovarium


Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur tiap bulan (mulai dari masa pubertas hingga menopause), serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, kista termasuk jenis gangguan yang sering terjadi. Gejala Kista Ovarium Sebagian besar kista berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Kista ini biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Kista baru menimbulkan masalah jika tidak kunjung menghilang atau justru makin membesar. Dalam kondisi seperti ini, penderita dapat merasakan nyeri panggul atau perut kembung. Kondisi serius dapat terjadi saat kista pecah atau jaringan ovarium terpelintir sehingga memerlukan penanganan secepatnya. Penyebab Kista Ovarium Terbentuknya kista ovarium tergantung dari berbagai faktor. Bisa terkait dengan siklus menstruasi maupun akibat ada pertumbuhan sel yang tidak normal. Walaupun terdapat pertumbuhan sel yang abnormal, biasanya kista ovarium bersifat jinak. Penanganan Kista Ovarium Langkah penanganan terhadap kista ovarium dilakukan berdasarkan usia pasien, jenis, atau ukuran kista. beberapa pilihan penanganan kista ovarium, salah satunya hanya pemantauan rutin saja jika kista masih kecil dan tidak menimbulkan gejala. Namun jika kista membesar, dapat dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista. Sulit untuk dapat mencegah timbulnya kista. Kendati demikian, pemeriksaan panggul secara teratur dapat memantau jika terjadi perubahan pada ovarium. Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika terjadi mengalami menstruasi di luar kebiasaan.

Tanjung Pinang

Tanjung Pinang

Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau Pemandangan Kota Tanjungpinang Pemandangan Kota Tanjungpinang  Lambang Kota Tanjungpinang Lambang Semboyan: Jujur Bertutur Bijak Bertindak Lokasi Kota Tanjung pinang di Pulau Bintan Lokasi Kota Tanjungpinang  di Pulau Bintan Kota Tanjungpinang  berlokasi di Indonesia  di Pulau Bintan 


tanjung-pinang


Tanjungpinang atau Tanjung Pinang (disingkat Tg. Pinang) adalah ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kota ini terletak di Pulau Bintan dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Dompak dan Pulau Penyengat, dengan koordinat 0º5' LU dan 104º27' BT. Kota Tanjungpinang dahulunya adalah pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga. Sebelum dimekarkan menjadi kota otonom, Tanjungpinang adalah ibukota Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan). Kota ini juga awalnya adalah ibukota Provinsi Riau (meliputi Riau daratan dan kepulauan) sebelum kemudian dipindahkan ke Kota Pekanbaru. Kota ini memiliki cukup banyak daerah pariwisata seperti Pulau Penyengat yang hanya berjarak kurang lebih 2 mil dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, Pantai Trikora dengan pasir putihnya terletak kurang lebih 65 km dari kota, dan Pantai Buatan yaitu Tepi Laut yang terletak di garis pantai pusat kota sebagai pemanis atau wajah kota (waterfront city). Pelabuhan Laut Tanjungpinang di Sri Bintan Pura memiliki kapal-kapal jenis feri dan feri cepat (speedboat) untuk akses domestik ke pulau Batam dan pulau-pulau lain seperti Kepulauan Karimun dan Kundur, serta kota-kota lain di Riau. Pelabuhan ini juga merupakan akses internasional ke Malaysia dan Singapura.

Berikut ini adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa di Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kota Tanjung Pinang memiliki 4 kecamatan dan 18 kelurahan (dari total 70 kecamatan, 141 kelurahan dan 275 desa di seluruh Kepulauan Riau). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 207.933 jiwa dengan luas wilayahnya 144,56 km² dan sebaran penduduk 1.438 jiwa/km².[1]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tanjung Pinang, adalah sebagai berikut:

Kecamatan Jumlah
Desa/Kelurahan Daftar
Desa/Kelurahan
Bukit Bestari, Tanjung Pinang 5
lbs
Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
Kelurahan
DompakSei JangTanjung Ayun SaktiTanjung Pinang TimurTanjung Unggat
Tanjung Pinang Barat, Tanjung Pinang 4
lbs
Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
Kelurahan
Bukit CerminKampung BaruKembojaTanjung Pinang Barat
Tanjung Pinang Kota, Tanjung Pinang 4
lbs
Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
Kelurahan
Kampung BugisPenyengatSenggarangTanjung Pinang Kota
Tanjung Pinang Timur, Tanjung Pinang 4
lbs
Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
Kelurahan
Air RajaBatu IXKampung BulangMelayu Kota PiringPinang Kencana


Kota Batam

Kota Batam 

Batam Lambang Julukan: Kota Industri Lokasi di Kepulauan Riau Lokasi di Kepulauan Riau Negara Bendera Indonesia Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Dasar Hukum PP No. 34 Tahun 1983 Hari Jadi 18 Desember 1829 Pembagian administratif 12 kecamatan 74 kelurahan Pemerintahan

kota-batam


Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah Kota Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkoneksi oleh Jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.037.187 jiwa. Batam merupakan bagian dari kawasan khusus perdagangan bebas Batam–Bintan–Karimun (BBK). Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.

Kota Padang

Kota Padang


Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatra sekaligus ibu kota dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Kota ini merupakan pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia.[4] Wilayah administratifnya memiliki luas 694,96 km² dengan kondisi geografi berbatasan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 1.853 mdpl. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 927.168 jiwa. Padang merupakan kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan Palapa.

kota-padang


Sejarah Kota Padang tidak terlepas dari peranannya sebagai kawasan rantau Minangkabau, yang berawal dari perkampungan nelayan di muara Batang Arau lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya Belanda di bawah bendera Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Hari jadi kota ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari terjadinya pergolakan masyarakat Pauh dan Koto Tangah melawan monopoli VOC. Selama penjajahan Belanda, kota ini menjadi pusat perdagangan emas, teh, kopi, dan rempah-rempah. Memasuki abad ke-20, ekspor batu bara dan semen mulai dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bayur. Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh Bandar Udara Internasional Minangkabau, serta jalur kereta api yang terhubung dengan kota lain di Sumatra Barat. Sentra perniagaan kota ini berada di Pasar Raya Padang, dan didukung oleh sejumlah pusat perbelanjaan modern dan 16 pasar tradisional. Padang merupakan salah satu pusat pendidikan terkemuka di luar Pulau Jawa, ditopang dengan keberadaan puluhan perguruan tinggi, termasuk tiga universitas negeri. Sebagai kota seni dan budaya, Padang dikenal dengan legenda Malin Kundang dan novel Sitti Nurbaya. Setiap tahunnya, berbagai festival diselenggarakan untuk menunjang sektor kepariwisataan. Di kalangan masyarakat Indonesia, nama kota ini umumnya diasosiasikan dengan etnis Minangkabau dan masakan khas mereka yang umumnya dikenal sebagai masakan Padang.[5]


Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa di Kota Padang, Sumatra Barat, Indonesia. Kota Padang memiliki 11 kecamatan dan 104 kelurahan. Luas wilayahnya mencapai 693,66 km² dan penduduk 883.767 jiwa (2017) dengan sebaran 1.274 jiwa/km².[1]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Padang, adalah sebagai berikut:[1]

Kecamatan Jumlah Kelurahan Daftar Desa/Kelurahan
Bungus Teluk Kabung, Padang 6
lbs
Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Bungus BaratBungus SelatanBungus TimurTeluk Kabung SelatanTeluk Kabung TengahTeluk Kabung Utara
Koto Tangah, Padang 11
lbs
Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Air PacahBalai GadangBatang KabungBatipuh PanjangBungo PasangDadok Tunggul HitamKoto Panjang Ikua KotoKoto PulaiLubuk BuayaLubuk MinturunPadang SaraiParupuk TabingPasir Nan Tigo
Kuranji, Padang 9
lbs
Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
AmpangAnduringGunung SarikKalumbukKorong GadangKuranjiLubuk LintahPasar AmbacangSungai Sapih
Lubuk Begalung, Padang 15
lbs
Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Banuaran Nan XXBatuang Taba Nan XXCengkeh Nan XXGateh Nan XXGurun Laweh Nan XXKampung Baru Nan XXKampung Jua Nan XXKoto Baru Nan XXLubuk Begalung Nan XXPagambiran Ampalu Nan XXPampangan Nan XXParak Laweh Pulau Air Nan XXPitameh Tanjung Saba Nan XXTanah Sirah Piai Nan XXTanjung Aur Nan XX
Lubuk Kilangan, Padang 7
lbs
Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Bandar BuatBatu GadangBeringinIndarungKoto LalangPadang BesiTarantang
Nanggalo, Padang 6
lbs
Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Gurun LawehKampung LapaiKampung OloKurao PagangSurau GadangTabing Banda Gadang
Padang Barat, Padang 10
lbs
Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Belakang TangsiBerok NipahFlamboyan BaruKampung JaoKampung PondokOlo LadangPadang PasirPurusRimbo KaluangUjung Gurun
Padang Selatan, Padang 12
lbs
Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Alang LawehAir ManisBatang ArauBelakang PondokBukik Gado-gadoMato AiePasa GadangRanah Parak RumbioRawangSeberang PadangSeberang PalinggamTeluk Bayur
Padang Timur, Padang 10
lbs
Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
AndalehGanting Parak GadangJatiJati BaruKubu MarapalamKubu Parak KarakahParak Gadang TimurSawahanSawahan TimurSimpang Haru
Padang Utara, Padang 7
lbs
Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Alai Parak KopiAir Tawar BaratAir Tawar TimurGunung PangilunLolong BelantiUlak Karang SelatanUlak Karang Utara
Pauh, Padang 9
lbs
Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat
Kelurahan
Binuang Kampung DalamCupak TangahKapalo KotoKoto LuarLambung BukitLimau ManisLimau Manis SelatanPiai TangahPisang

Bandar Lampung

Bandar Lampung 


Kota Bandar Lampung Tanjung Karang Kota Bandar Lampung aksara Lampung.png Sumatra 1rightarrow blue.svg Lampung Searah jarum jam; Tugu Siger, Museum Lampung, Tugu Adipura, Pelabuhan Panjang, Hotel Novotel Lampung, Gapura Selamat Datang di Kota Bandar Lampung, Simpang Lungsir , dan Vihara Thay Hin Bio. Searah jarum jam; Tugu Siger, Museum Lampung, Tugu Adipura, Pelabuhan Panjang, Hotel Novotel Lampung, Gapura Selamat Datang di Kota Bandar Lampung,

bandar-lampung


Pelabuhan Pelabuhan Panjang Pelabuhan Tarahan Flora resmi Durian (Durio zibethinus)[4] Fauna resmi Monyet (Macaca fascicularis)[5] Situs web www.bandarlampungkota.go.id "Tanjung Karang" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Tanjung Karang (disambiguasi). Kota Bandar Lampung (Aksara Lampung: Kota Bandar Lampung aksara Lampung.png) adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Lampung. Bandar Lampung juga merupakan kota terbesar dan terpadat ketiga di Pulau Sumatra setelah Medan dan Palembang menurut jumlah penduduk, serta termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan Kota terpadat di luar pulau Jawa. Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatra, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 1.015.910[2] jiwa (berdasarkan data tahun 2017). Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung.

Kota Palembang

Kota Palembang


Kota Palembang Lambang Semboyan: Palembang EMAS Julukan: "Bumi Sriwijaya" Lokasi Kota Palembang di Pulau Sumatra Lokasi Kota Palembang di Pulau Sumatra Kota Palembang  Bandar udara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Pelabuhan Pelabuhan Boom Baru Situs web Kota

kota-palembang


Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatra Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan. Kota dengan luas wilayah 400,61 km²[4] ini dihuni oleh lebih dari 1,6 juta penduduk pada 2018. Diprediksikan pada tahun 2030 mendatang kota ini akan dihuni 2,5 Juta orang. Pembangunan LRT (kereta api layang), dan rencana pembangunan sirkuit motor GP di kawasan Jakabaring dan sirkuit F1 di kawasan Tanjung Api-Api, merupakan proyek pengembangan Kota Palembang terkini.[butuh rujukan] Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 688 Masehi menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur"). Saat ini Wali Kota Palembang dijabat oleh H. Harnojoyo, S.Sos. [5] Daftar isi 1 Sejarah 2 Keadaan geografis 2.1 Letak geografis 2.2 Iklim dan topografi 2.3 Batas wilayah 3 Arti lambang Kota Palembang 4 Pemerintahan 4.1 Wali Kota 4.2 Dewan Perwakilan 4.3 Kecamatan 5 Demografi 5.1 Penduduk 5.2 Agama 5.3 Bahasa 6 Pariwisata 6.1 Objek wisata 6.2 Seni dan budaya 6.3 Makanan khas 6.4 Olahraga 6.5 Pusat-pusat perbelanjaan 6.6 Hotel 7 Pendidikan 7.1 Perguruan Tinggi 7.2 Sekolah Menengah Lanjutan Atas 7.3 Sekolah Menengah Kejuruan 7.4 Sekolah Menengah Pertama 7.5 Sekolah Dasar 8 Transportasi 9 Media 9.1 Televisi 9.2 Surat kabar 9.2.1 Nasional (8 surat kabar) 9.2.2 Lokal (9 surat kabar) 9.3 Radio 10 Prestasi 11 Kota kembar 12 Lihat pula 13 Referensi 14 Pranala luar Sejarah Artikel utama: Sejarah Palembang Lambang Palembang pada zaman penjajahan Belanda Asal usul nama Palembang mempunyai beberapa versi. Salah satu versi mengaitkan Palembang dengan kata dalam bahasa Jawa, "limbang", yang berarti membersihkan biji atau logam dari tanah atau benda-benda luar lain. Pemisahan dilakukan dengan bantuan alat berupa keranjang kecil untuk mengayak tanah berkandungan logam atau biji di aliran sungai. "Pa" adalah kata depan yang dipakai orang Jawa untuk menunjuk suatu tempat berlangsungnya usaha atau keadaan. Versi ini terkait erat dengan peran Palembang pada masa lalu sebagai tempat mencuci emas dan biji timah. Versi lain menghubungkan Palembang dengan kata "lemba", yang berarti tanah yang dihanyutkan air ke tepi.[6] Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya,[7] Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.[7] Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.[8][9] Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.[10] Pada awal abad ke-15, kota Palembang diduduki perompak Chen Zuyi yang berasal dari Tiongkok. Armada bajak laut Chen Zuyi kemudian ditumpas oleh Laksamana Cheng Ho pada tahun 1407.[11]

Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru


Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra,[3] dan termasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi.[4] Kota ini berawal dari sebuah pasar (pekan) yang didirikan oleh para pedagang Minangkabau di tepi Sungai Siak pada abad ke-18.

kota-pekanbaru


Hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Kota Pekanbaru tumbuh pesat dengan berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, serta pelaksanaan otonomi daerah. Pekanbaru mempunyai satu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II dan terminal bus antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku. Saat ini Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat menjadi kota dagang yang multi-etnik, keberagaman ini telah menjadi modal sosial dalam mencapai kepentingan bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakatnya.[5] Daftar isi 1 Sejarah 2 Geografi 3 Kependudukan 3.1 Agama 3.2 Kecamatan 4 Pemerintahan 4.1 Sejarah Pemerintahan 4.1.1 Pasca PRRI 4.1.2 Orde Baru 4.1.3 Otonomi Daerah 4.1.4 Pemilihan Langsung 4.2 Daftar Wali Kota 4.3 Dewan Perwakilan 4.4 Kecamatan 5 Perekonomian 6 Kesehatan 7 Pendidikan 8 Pelayanan umum 9 Transportasi 10 Pariwisata 11 Olahraga 12 Pers dan Media 13 Galeri 14 Referensi 15 Pranala luar Sejarah Sultan Syarif Hasyim beserta Dewan Menteri serta Kadi Siak tahun 1888. Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang Minangkabau.[6] Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat permukiman yang ramai. Hal ini tak lepas dari peran Sultan Siak ke 4 Sultan Alamuddin Syah yang memindahkan pusat kekuasaan Siak dari Mempura ke Senapelan pada tahun 1762 demi untuk menghindari campurtangan Belanda ke dalam urusan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya beliau berhasil menaiki tahta dengan menggeser keponakannnya Sultan Ismail dengan bantuan Belanda. Pekan yang beliau bangun di tempat ini kemudian didukung oleh akses jalan yang menghubungkan dengan daerah-daerah penghasil lada, gambir, damar, kayu, rotan, dan lain-lain. Jalan tersebut menuju ke selatan sampai ke Teratak Buluh dan Buluh Cina dan ke barat sampai ke Bangkinang terus ke Rantau Berangin. Pengembangan pekan ini kemudian dilanjutkan oleh putranya Sultan Muhammad Ali. Di zamannya, pekan baru ini menjadi bandar yang sangat ramai sehingga lama kelamaan nama Pekanbaru lebih dikenal daripada Senapelan.[7][8] Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" dari Kesultanan Siak, yang terdiri dari datuk empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini[9][8].


Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Peta Lokasi Kota Pekanbaru di Riau
Berikut adalah Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia. Kota Pekanbaru memiliki 12 kecamatan dan 83 kelurahan (dari total 166 kecamatan dan 268 kelurahan di seluruh Riau). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 886.226 jiwa dengan luas wilayahnya 632,27 km² dan sebaran penduduk 1.401 jiwa/km².[1]

Daftar kecamatan dan desa/kelurahan di Kota Pekanbaru, adalah sebagai berikut:[1]

Kecamatan Jumlah
Desa/Kelurahan Daftar
Desa/Kelurahan
Bukit Raya, Pekanbaru 5
lbs
Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Air DinginSimpang TigaTangkerang LabuaiTangkerang SelatanTangkerang Utara
Lima Puluh, Pekanbaru 4
lbs
Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
PesisirRintisTanjung RhuSekip
Marpoyan Damai, Pekanbaru 6
lbs
Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
MaharatuPerhentian MarpoyanSidomulyo TimurTangkerang BaratTangkerang TengahWonorejo
Payung Sekaki, Pekanbaru 7
lbs
Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Air HitamBandar RayaLabuh Baru BaratLabuh Baru TimurSungai SibamTampanTirta Siak
Pekanbaru Kota, Pekanbaru 6
lbs
Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Simpang EmpatSumahilangTanah DatarKota BaruSukaramaiKota Tinggi
Rumbai, Pekanbaru 9
lbs
Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
AgrowisataMaharaniMuara Fajar BaratMuara Fajar TimurPalasRantau PanjangRumbai BukitSri MerantiUmban Sari
Rumbai Pesisir, Pekanbaru 8
lbs
Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Lembah DamaiLembah SariLimbunganLimbungan BaruMeranti PandakSungai AmbangSungai UkaiTebing Tinggi Okura
Sail, Pekanbaru 3
lbs
Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Cinta RajaSukamajuSukamulya
Senapelan, Pekanbaru 6
lbs
Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Kampung BandarKampung BaruKampung DalamPadang BulanPadang TerubukSago
Sukajadi, Pekanbaru 7
lbs
Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
HarjosariJadirejoKampung MelayuKampung TengahKedung SariPulau KaramSukajadi
Tampan, Pekanbaru 9
lbs
Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Air PutihBina WidyaDelimaSialang MungguSidomulyo BaratSimpang BaruTobek GodangTuah KaryaTuah Madani
Tenayan Raya, Pekanbaru 13
lbs
Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau
Kelurahan
Bambu KuningBencah LesungIndustri TenayanKulimMelebungMentangorPebatuanPematang KapauRejosariSialang RampaiSialang SaktiTangkerang TimurTuah Negeri

Sungai Penuh

Kota Sungai Penuh Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Koordinat: 2°3′32″S 101°23′29″E Kota Sungaipenuh كوتا سوڠاي ڤنوه Lambang Kota Sungai Penuh.png Lambang Kota Sungaipenuh كوتا سوڠاي ڤنوه Moto: Sahalun Suhak Salatuh Bdei Masjid Agung Pondok Tinggi ikon Kota Sungai Penuh Masjid Agung Pondok Tinggi ikon Kota Sungai Penuh


sungai-penuh


Kota Sungai Penuh adalah kota terbesar kedua di Provinsi Jambi, Indonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kerinci dan pengesahannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 8 Oktober 2009. Daftar isi 1 Geografi 1.1 Batas Wilayah 2 Pemerintahan 2.1 Daftar Wali Kota 2.2 Dewan Perwakilan 2.3 Kecamatan 3 Transportasi 4 Pendidikan 4.1 Perguruan Tinggi 4.2 Sekolah Menengah Umum 4.3 Sekolah Menengah Pertama 5 Kesehatan 5.1 Rumah Sakit 6 Perbankan & Lembaga Keuangan 7 Pusat Perbelanjaan 8 Hotel 8.1 Tempat wisata 9 Referensi 10 Pranala luar Geografi Kota Sungai Penuh memiliki luas keseluruhan 39.150 ha, 59,2 % atau 23.177,6 ha merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, sedangkan sekitar 40,8% atau 15.972,4 ha baru merupakan daerah efektif perkotaan. Curah hujan harian rata-rata kota ini dalam satu tahun sekitar 49,4 - 169,2 mm/tahun, sementara suhu harian rata-rata dalam satu tahun antara 17,2 °C – 29,3 °C dengan kelembaban udara berada pada 39 % rata-rata dalam per tahun dan kecepatan angin rata-rata dalam satu tahun sekitar 13 m/detik. Wilayah kota ini memiliki topografi berbukit-bukit, berada pada kawasan Bukit Barisan dan hutan tropis dengan ketingian 650 – 1200 m di atas permukaan laut, dengan luas kemiringan lahan antara 0 – 20% sekitar 6.300 ha, luas daratan bergelombang dengan kemiringan antara 5 – 150% sekitar 1.295 ha, luas daratan curam bergelombang dengan kemiringan antara 16 – 400% sekitar 4.345 ha, dan luas daratan sangat curam yang bergelombang dengan kemiringan antara lebih 400% sekitar 1.295 ha. Batas Wilayah Batas wilayah Kota Sungai Penuh antara lain; Utara Kabupaten Kerinci Timur Kabupaten Kerinci Selatan Kabupaten Kerinci Barat Kabupaten Pesisir Selatan

Kota Jambi

Kota Jambi 


Kota Jambi dibelah oleh sungai yang bernama Batanghari, kedua kawasan tersebut terhubung oleh jembatan yang bernama jembatan Aur Duri. Kota Jambi memiliki luas sekitar 205,38 km² dengan penduduknya berjumlah 610.854 jiwa (2018). Lambang Kota Jambi berbentuk perisai dengan bagian yang meruncing di bawah dikelilingi tiga garis dengan warna bagian luar putih, tengah berwarna hijau, dan bagian luar berwarna putih.

kota-jambi


Garis hijau yang mengelilingi lambang pada bagian atas lebih lebar dan di dalamnya tercantum tulisan “Kota Jambi” yang melambangkan nama daerah dan diapit oleh dua bintang bersudut lima berwarna putih. Itu melambangkan kondisi kehidupan sosial masyarakat Jambi yang terdiri atas berbagai suku dan agama, memiliki keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa Semboyan kota jambi adalah Tanah Pilih Pesako Betuah secara filosofi mengandung pengertian bahwa Kota Jambi sebagai pusat pemerintahan kota sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi, kebudayaan, mencerminkan jiwa masyarakatnya sebagai duta kesatuan baik individu, keluarga, dan kelompok maupun secara institusional yang lebih luas ; berpegang teguh dan terikat pada nilai – nilai adat istiadat dan hukum adat serta peraturan perundang – undangan yang berlaku. Daftar isi 1 Sejarah 2 Geografi 3 Demografi 4 Pemerintahan 4.1 Daftar Wali Kota 4.2 Dewan Perwakilan 4.3 Kecamatan 4.4 Pemekaran Daerah 5 Transportasi 5.1 Angkutan kota 6 Pendidikan 7 Kesehatan 8 Olahraga 9 Perekonomian 9.1 Pusat perbelanjaan 10 Pariwisata 10.1 Tempat Wisata 10.2 Hotel berbintang 10.3 Pusat hiburan 10.4 Kuliner 11 Media massa 11.1 Radio 11.2 Surat kabar 11.3 Televisi 12 Tokoh 13 Kota kembar 14 Referensi 15 Pranala luar Sejarah Kota Jambi berdiri pada tanggal 28 Mei 1401 dan dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatera nomor 103/1946, tanggal 17 Mei 1946. Kemudian ditingkatkan menjadi kota besar berdasarkan Undang-undang nomor 9 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam lingkungan daerah provinsi Sumatera Tengah.[1] Kemudian kota Jambi resmi menjadi ibukota provinsi Jambi pada tanggal 6 Januari 1957 berdasarkan Undang-undang nomor 61 tahun 1958. Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Jambi Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Lokasi Kota Jambi di Provinsi Jambi Berikut adalah Daftar kecamatan dan kelurahan/desa di Kota Jambi, Provinsi Jambi, Indonesia. Kota Jambi memiliki 11 kecamatan dan 62 kelurahan (dari total 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa di seluruh Jambi). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 609.620 jiwa dengan luas wilayahnya 103,54 km² dan sebaran penduduk 5.887 jiwa/km².[1] Tiga kecamatan hasil pemekaran adalah, Kecamatan Alam Barajo yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kota Baru, Kecamatan Paal Merah yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Jambi Selatan, dan Kecamatan Danau Sipin yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Telanaipura. Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Jambi, adalah sebagai berikut: Kemendagri Kecamatan Jumlah Kelurahan Daftar Kelurahan 15.71.09 Alam Barajo, Jambi 5 lbs Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Bagan PeteBeliungKenali BesarMayang ManguraiRawa Sari 15.71.10 Danau Sipin, Jambi 5 lbs Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Jambi Kelurahan LegokMurniSelamatSolok SipinSungai Putri 15.71.06 Danau Teluk, Jambi 5 lbs Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Olak KemangPasir PanjangTanjung PasirTanjung RadenUlu Gedong 15.71.02 Jambi Selatan, Jambi 5 lbs Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Pakuan BaruPasir PutihTambak SariThe HokWijaya Pura 15.71.03 Jambi Timur, Jambi 9 lbs Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Jambi Kelurahan BudimanKasangKasang JayaRajawaliSejinjangSulanjanaTalang BanjarTanjung PinangTanjung Sari 15.71.08 Jelutung, Jambi 7 lbs Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Cempaka PutihHandil JayaJelutungKebun HandilLebak BandungPayo LebarTalang Jauh 15.71.07 Kota Baru, Jambi 5 lbs Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Kenali Asam AtasKenali Asam BawahPaal LimaSimpang Tiga SipinSukakarya 15.71.11 Paal Merah, Jambi 5 lbs Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Eka JayaLingkar SelatanPaal MerahPayo SelincahTalang Bakung 15.71.04 Pasar Jambi, Jambi 4 lbs Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi, Jambi Kelurahan BeringinOrang Kayo HitamPasar JambiSungai Asam 15.71.05 Pelayangan, Jambi 6 lbs Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Arab MelayuJelmuMudung LautTahtul YamanTanjung JohorTengah 15.71.01 Telanaipura, Jambi 6 lbs Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi Kelurahan Buluran KenaliPematang SulurPenyengat RendahSimpang Empat SipinTelanaipuraTeluk Kenali

Kota Bengkulu

Kota Bengkulu

Kota Bengkulu Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Kota Bengkulu Sumatra 1rightarrow blue.svg Bengkulu Kota Bengkulu dan Benteng Marlborough Kota Bengkulu dan Benteng Marlborough Lambang Kota Bengkulu Lambang Lokasi Kota Bengkulu di Pulau Sumatra Lokasi Kota Bengkulu di Pulau Sumatra Kota Bengkulu berlokasi di SumatraKota BengkuluKota Bengkulu Lokasi Kota

kota-bengkulu



Kota Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen; Rejang: adalah ibu kota Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatra, setelah Kota Padang. Sebelumnya kawasan ini berada dalam pengaruh kerajaan Inderapura dan kesultanan Banten. Kemudian dikuasai Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda. Kota ini juga menjadi tempat pengasingan Bung Karno dalam kurun tahun 1939 - 1942 pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota kelahiran salah satu istrinya, Fatmawati. Kota Bengkulu memiliki luas wilayah sebesar 144,52 km²[3] dengan jumlah penduduk sebesar 351.298 jiwa yang terdiri atas 176.535 orang laki-laki dan 174.763 orang perempuan pada tahun 2015.[4] Daftar isi 1 Geografi 2 Sejarah 3 Pemerintahan 3.1 Daftar Wali Kota 3.2 Dewan Perwakilan 3.3 Kecamatan 4 Pariwisata 5 Pendidikan 6 Perhubungan 7 Kependudukan 8 Kesehatan 9 Olahraga, seni, dan budaya 10 Perekonomian 11 Kota kembar 12 Lihat pula 13 Referensi 14 Pranala luar Geografi Kota Bengkulu terletak di kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Kota ini memiliki luas wilayah 144,52 km² dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 meter. Sebagai daerah yang berada di pesisiran, Kota Bengkulu tidak memiliki wilayah yang berjarak lebih dari 30 km dari pesisir pantai. Kota ini dilayani oleh Pelabuhan Pulau Baai yang merupakan pelabuhan samudera satu-satunya di Provinsi Bengkulu. Selain wilayah yang berada di daratan Sumatra, Kota Bengkulu juga membawahi sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Tikus. Sejarah

Tebing Tinggi

Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Untuk kegunaan lainnya, lihat Tebing Tinggi (disambiguasi). Kota Tebing Tinggi كوتا تبڠ تنڠي Tebing Tinggi armcoats.png Lambang Kota Tebing Tinggi كوتا تبڠ تنڠي Moto: Esa Hilang Dua Terbilang Gapura selamat datang di Kota Tebing Tinggi Gapura selamat datang di Kota Tebing Tinggi Lokasi Sumatra Utara Kota Tebing Tinggi.svg Peta lokasi Kota Tebing Tinggi كوتا تبڠ تنڠي di Sumatra Utara Koordinat: 30°9'3" - 30°4'50" Lintang Utara dan 99°4'1" - 99°0'0" Bujur Timur Provinsi Sumatra Utara .


tebing-tinggi


Sumatra Utara, Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatra Utara. Berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibu kota Provinsi Sumatra Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatra yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatra melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong. Batas Wilayah Utara PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai Timur PT Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai Selatan PTPN IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Paya Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai Barat PTPN III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang Bedagai [4] Iklim Tebing Tinggi beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25° - 27 °C. Sebagaimana kota di Sumatra Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mm/tahun dengan kelembaban udara 80%-90%. Hidrologi Di Tebing Tinggi terdapat empat sungai yang mengalir dari barat menuju timur. Keempat sungai tersebut adalah Sungai Padang, Sungai Bahilang, Sungai Kalembah, dan Sungai Sibaran. Daerah sekitar Sungai Padang dan Bahilang merupakan wilayah potensi banjir, yaitu Kelurahan Bandar Utama, Persiakan, Bandar Sono, Mandailing, Bagelan, Rambung, Tambangan, Brohal dan Rantau Laban. Sejarah Broom icon.svg Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini. Datuk Bandar Kajum Daratan yang terhampar di sepanjang pinggiran sungai Padang dan sungai Bahilang itu mulai dihuni sebagai tempat tinggal sekitar tahun 1864. Inilah pernyataan resmi pertama yang dibuat oleh sejumlah tokoh masyarakat Kota Tebing Tinggi pada tahun 1987. Pernyataan ini terdapat dalam makalah berjudul "Kertas Kerja Mengenai Pokok-Pokok Pikiran Sekitar Hari Penetapan Berdirinya Kotamadya Daerah Tingkat II Tebing Tinggi". Makalah ini kemudian dijadikan sebagai Perda yang menetapkan bahwa awal berdirinya Kota Tebing Tinggi adalah 1 Juli 1917. Dalam makalah itu dipaparkan bagaimana perkembangan daerah ini pasca tahun 1864. Dimana dalam tahun berikutnya, berdasarkan penuturan lisan, seorang bangsawan dari wilayah Bandar Simalungun (sekarang masuk wilayah Pagurawan) bernama Datuk Bandar Kajum bersama pengikut setianya menyusuri sungai Padang untuk mencari hunian baru, hingga kemudian mendarat dan bermukim di sekitar aliran sungai besar itu. Pemukiman itu bernama Kampung Tanjung Marulak (sekarang Kelurahan Tanjung Marulak, Rambutan). Sayangnya, kehidupan bangsawan dari Bandar ini tidaklah tenteram, karena dia terus saja diburu oleh tentara Kerajaan Raya. Maka, Datuk Bandar Kajum memindahkan pemukimannya ke suatu lokasi yang persis berada di bibir sungai Padang. Pemukiman itu merupakan sebuah tebing yang tinggi. Dia dan para pengikutnya mendirikan hunian di atas tebing yang tinggi itu sembari memagarinya dengan kayu yang kokoh. Pemukiman Datuk Bandar Kajum inilah yang sekarang berlokasi di Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Padang Hilir dan kini menjadi lokasi pemakaman keturunan Datuk Bandar Kajum, kemudian yang diyakini sebagai cikal bakal nama Tebing Tinggi. Pada masa itu, tentara dari Kerajaan Raya suatu kali kembali menyerang Kampung Tebing Tinggi untuk menangkap Datuk Bandar Kajum, tetapi karena tidak berada di tempat, Datuk Bandar Kajum yang bergelar Datuk Punggawa ini selamat. Sedangkan keluarganya, bersama pengikutnya, melarikan diri ke Perkebunan Rambutan yang saat itu dibawah kekuasaan Kolonial Belanda. Dibantu oleh Belanda, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan serangan balasan terhadap tentara Kerajaan Raya ini. Dalam peperangan itu, ia bersama pengikutnya berhasil mengalahkan penyerang. Setelah suasana kembali aman, untuk tetap menjaga ketentraman daerah itu, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan perjanjian dengan Belanda. Oleh Belanda, daerah kekuasaan Datuk Bandar Kajum ini dilebur menjadi wilayah taklukan Kerajaan Deli. Penandatanganan perjanjian itu, dilakukan Datuk Bandar Kajum dan Belanda di sebuah sampan bernama "Sagur" di sekitar muara sungai Bahilang. Adalah Datuk Idris Hood bersama Adnan Ilyas, Drs. Mulia Sianipar, Amirullah, Kasmiran, Djunjung Siregar, Mangara Sirait, Sjahnan dan O.K.Siradjoel Abidin yang membuat kertas kerja itu dan berusaha menggali sejarah berdirinya Kota Tebing Tinggi. Namun, sebagian besar tokoh ini sudah wafat, sehingga kalangan generasi muda merasa kesulitan untuk melacak akar historis daerah yang bergelar kota lemang itu. Salah satu di antara tokoh itu yang masih hidup adalah Mangara Sirait, mantan anggota DPRD Tebing Tinggi, yang kini bermukim di belakang LP Tebing Tinggi. Pertanyaan yang paling mendasar saat ini adalah, apakah nama daerah hunian dan tempat tinggal di sepanjang aliran sungai Padang dan sungai Bahilang itu sebelum nama "Tebing Tinggi" muncul dalam data sejarah?[5] Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota Tebing Tinggi terdiri dari 5 kecamatan dan 35 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 31,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 174.323 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 5.623 jiwa/km².[1] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tebing Tinggi, adalah sebagai berikut: Kemendagri Kecamatan Jumlah Kelurahan Daftar Desa/Kelurahan 12.76.04 Bajenis, Tebing Tinggi 7 lbs Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara Kelurahan Bandar SaktiBeroholBulianDurianPinang MancungPelitaTeluk Karang 12.76.03 Padang Hilir, Tebing Tinggi 7 lbs Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara Kelurahan BagelenDamar SariDeblod SundoroSatriaTambanganTambangan HuluTebing Tinggi 12.76.01 Padang Hulu, Tebing Tinggi 7 lbs Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara Kelurahan Bandar SonoLubuk BaruLubuk RayaPabatuPadang MerbauPersiakanTualang 12.76.02 Rambutan, Tebing Tinggi 7 lbs Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara Kelurahan Karya JayaLalangMekar SentosaRantau LabanSri PadangTanjung MarulakTanjung Marulak Hilir 12.76.05 Tebing Tinggi Kota, Tebing Tinggi 7 lbs Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara Kelurahan Badak BejuangBandar UtamaMandailingPasar BaruPasar GambirRambungTebing Tinggi Lama

Tanjung Balai

Kota Tanjungbalai 


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Kota Tanjungbalai كوتا تنجوڠ بلاي Selamat Datang di Tanjungbalai.jpg Logo resmi Kota Tanjungbalai كوتا تنجوڠ بلاي Logo Semboyan: Balayar Satujuan Batambat Satangkahan Peta Kota Madya Tanjungbalai Peta Kota Madya Tanjungbalai Koordinat: 2°56′46.06″N 99°45′46.84″E Ibukota Tanjungbalai

kota-tanjungbalai


Tugu Bangsal , Jembatan angkat di atas sungai Silau dekat Tanjungbalai Tanjungbalai pada tahun 1895 Kota Tanjungbalai (Jawi: كوتا تنجوڠ بلاي) adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km² dan penduduk berjumlah 154.445 jiwa. Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak tempuh dari Medan lebih kurang 186 KM atau sekitar 5 jam perjalanan kendaraan. Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2 km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan. Daftar isi 1 Geografi 1.1 Batas Wilayah 2 Sejarah 3 Pemerintahan 3.1 Daftar Wali Kota 3.2 Dewan Perwakilan 3.3 Kecamatan 4 Demografi 4.1 Agama 5 Ekonomi 5.1 Perbankan 6 Media dan Komunikasi 6.1 Televisi 6.1.1 Terrestrial Televisi 7 Pariwisata 7.1 Wisata kuliner 7.2 Lain-lain 8 Referensi 9 Pranala luar Geografi Kota Tanjungbalai terletak di antara 2° 58' LU dan 99° 48' BT, dengan luas wilayah 60,52 km² (6.052 ha), dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Asahan. Sungai Silau mengalir ke sungai Asahan di wilayah timur laut kota. Batas Wilayah dengan batas-batas sebagai berikut: Utara Kecamatan Tanjung Balai Timur Kecamatan Sei Kepayang Selatan Kecamatan Simpang Empat Barat Kecamatan Simpang Empat Kota Tanjungbalai terletak di antara 2º58' Lintang Utara dan 99º48' Bujur Timur. Posisi Kota Tanjungbalai berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0–3 m di atas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Tanjungbalai secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan, 31 Kelurahan. Luas wilayah Kota Tanjungbalai 6.052 Ha (60,52 km²) No Kecamatan Kelurahan 1 Datuk Bandar Sijambi, Pahang, Sirantau, Pantai Johor, Gading 2 Datuk Bandar Timur Pulau Simardan, Bunga Tanjung, Semula Jadi, Selat Lancang, Selat Tanjung Medan 3 Tanjungbalai Selatan TB Kota I, TB Kota II, Perwira-Karya, Pantai Burung, Indra Sakti 4 Tanjungbalai Utara TB Kota III, TB Kota IV, Sejahtera, Kuala Silo Bestari, Matahalasan 5 Sei Tualang Raso Muara Sentosa, Sumber Sari, Pasar Baru, Keramat Kubah, Sei Raja 6 Teluknibung Perjuangan, Pematang Pasir, Kapias Pulau Buaya, Beting Kuala Kapias, Sei Merbau Sejarah Foto udara Tanjungbalai pada tahun 1930-an Pelabuhan Tanjungbalai pada masa Hindia Belanda Kantor perusahaan Güntzel & Schumacher di jalan Heerenstraat di Tanjungbalai tahun 1917 Sejarah perkembangan kota ini sangat berkaitan dengan kehadiran Kesultanan Asahan, sekitar pertengahan abad ke-18, kemudian kerajaan ini dianeksasi oleh pemerintah Hindia Belanda, menjadi suatu gemeente berdasarkan Besluit Governeur General tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl. no. 284/1917, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di daerah Sumatera Timur, termasuk daerah Asahan, seperti H.A.P.M., SIPEF, London Sumatera ("Lonsum"), dan lain-lain. Kota Tanjungbalai menjadi kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan yang penting artinya bagi lalu-lintas perdagangan Hindia Belanda.

Kota Sibolga

Kota Sibolga 


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Kota Sibolga ᯂᯬᯗ ᯘᯪᯅᯬᯞ᯲ᯎ Lambang Kota Sibolga Lambang Kota Sibolga ᯂᯬᯗ ᯘᯪᯅᯬᯞ᯲ᯎ Semboyan: Sibolga Nauli Julukan: ("Kota Berbilang Kaum") Berkas:Kota Sibolga.jpg Lokasi Sumatra Utara Kota Sibolga.svg Peta lokasi Kota Sibolga ᯂᯬᯗ ᯘᯪᯅᯬᯞ᯲ᯎ di Sumatra Utara Koordinat: Provinsi Sumatra Utara Pemerintahan - Wali kota Syarfi Hutauruk APBD Luas 10,77 km² Populasi - Total 95.471 jiwa[1] (2015) - Kepadatan 8.084 jiwa/km²(Per 2010)

kota-sibolga


Kota Sibolga adalah salah satu kotamadya di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatra, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan Teluk Tapian Nauli. Jaraknya ±350 km dari kota Medan (8 jam perjalanan). Kota ini hanya memiliki luas ±10,77 km² dan berpenduduk sekitar 95.471 jiwa (sensus tahun 2015). Pada masa Hindia Belanda, kota ini merupakan ibu kota dari Karesidenan Tapanuli. Setelah masa kemerdekaan hingga tahun 1998, Sibolga menjadi kotamadya Sibolga. Daftar isi 1 Geografi 1.1 Topografi 1.2 Iklim 2 Pemerintahan 2.1 Daftar Wali Kota 2.2 Dewan Perwakilan 2.3 Kecamatan 2.4 Semboyan dan Mars 2.4.1 Mars Sibolga 3 Demografi 3.1 Agama 4 Ekonomi 5 Transportasi 6 Tokoh Terkenal 7 Referensi 8 Pranala luar Geografi Topografi Gambar Benteng Tapanuli di Pulau Poncan Ketek tertanggal 1878 Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yaitu berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0-150 meter dpl, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %. Kemiringan Luas (km²) Persentase (%) Keterangan Datar, kemiringan 0-2 % 3.12 29.10 daratan 2.17 km² dan kepulauan 0.95 km² Bergelombang lereng 2-15 % 0.91 8.49 daratan 0.73 km² dan kepulauan 0.18 km² Curam, lereng 15-40 % 0.31 28.9 daratan 0.10 km² dan kepulauan 0.21 km² Terjal, lereng lebih dari 40 % 6.31 59.51 daratan 5.90 km² dan kepulauan 0.53 km² Total 10.77 100 Iklim Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32° C dan minimum 21.6° C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang. Batas-batas wilayahnya: timur, selatan, utara pada Kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudera Hindia. Sementara sungai-sungai yang mengalir di kota tersebut adalah Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon, dan Aek Horsik.

Kota Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar (sering disingkat Siantar saja) adalah salah satu kota di Provinsi Sumatra Utara. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatra. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk sebanyak 247.411 jiwa (2015), dimana Laki-laki berjumlah 120.597 jiwa Dan perempuan 126.814 jiwa. Kota Pematangsiantar yang hanya berjarak 128 km dari Medan dan 50 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya, kota ini memiliki 8 hotel berbintang, 10 hotel melati dan 268 restoran. Di kota ini masih banyak terdapat sepeda motor BSA model lama sebagai becak bermesin yang menimbulkan bunyi yang keras. Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 Adam Malik, lahir di kota ini pada 22 Juli 1917. Kota ini pernah menerima Piala Adipura pada tahun 1993 atas kebersihan dan kelestarian lingkungan kotanya. Sementara itu, karena ketertiban pengaturan lalu lintasnya, kota ini pun meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha pada tahun 1996. Sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian kota yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun ini adalah industri besar dan sedang. Dari total kegiatan ekonomi pada tahun 2000 yang mencapai Rp1,69 triliun, pangsa pasar industri mencapai 38,18% atau Rp646 miliar. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menyusul di urutan kedua, dengan sumbangan 22,77% atau Rp385 miliar.



Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota Pematang Siantar terdiri dari 8 kecamatan dan 53 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 55,66 km² dan jumlah penduduk sekitar 281.357 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 5.055 jiwa/km².[1]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pematang Siantar, adalah sebagai berikut:[1]

Kecamatan Jumlah Kelurahan Daftar Desa/Kelurahan
Siantar Barat, Pematangsiantar 8
lbs
Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
BanjarBantanDwikoraProklamasiSimaritoSipinggol-pinggolTeladanTimbang Galung
Siantar Marihat, Pematangsiantar 7
lbs
Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
Baringin Pancur NauliMekar NauliPardameanParhorasan NauliSukamajuSukamakmurSukaraja
Siantar Marimbun, Pematangsiantar 6
lbs
Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
Marihat JayaNagahutaNagahuta TimurPematang MarihatSimarimbunTong Marimbun
Siantar Martoba, Pematangsiantar 7
lbs
Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
NagapitaNagapituPondok SayurSumber JayaTambun NabolonTanjung PinggirTanjung Tongah
Siantar Selatan, Pematangsiantar 6
lbs
Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
Aek NauliKaroKristenMartimbangSimalungunToba
Siantar Sitalasari, Pematangsiantar 5
lbs
Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
Bah KapulBah SormaBukit SofaGurillaSetia Negara
Siantar Timur, Pematangsiantar 7
lbs
Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
AsuhanMerdekaKebun SayurPahlawanPardomuanSiopat SuhuTomuan
Siantar Utara, Pematangsiantar 7
lbs
Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara
Kelurahan
BaneBaruKaheanMartobaMelayuSigulang-gulangSukadame

Padang Sidempuan

Kota Padang Sidempuan Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Kota Padang Sidempuan Logo Semboyan: Salumpat Saindege (Selangkah Seirama, Seia Sekata) Letak Kota Padang Sidempuan di Sumatra Utara Letak Kota Padang Sidempuan di Sumatra Utara Kota Padang Sidempuan berlokasi di IndonesiaKota Padang Sidempuan Kota Padang Sidempuan Letak kota Padang Sidempuan di Indonesia Koordinat: 1°22′00″N 99°16′20″E Negara Indonesia Provinsi Sumatra Utara



Kota Padang Sidempuan adalah sebuah kota di Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota Padang Sidempuan merupakan kota terbesar di wilayah Tapanuli. Kota ini terkenal dengan sebutan Kota Salak karena di kota inilah para petani salak yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan (yang mengelilingi wilayah kota ini), terutama pada kawasan di kaki Gunung Lubukraya, menjual hasil panen mereka. Daftar isi 1 Sejarah 2 Geografis 3 Pemerintahan 3.1 Daftar Wali Kota 3.2 Dewan Perwakilan 3.3 Kecamatan 4 Demografi 4.1 Agama 4.2 Etnis 5 Pendidikan 6 Ekonomi 7 Sarana dan Prasarana 8 Pariwisata 8.1 Tugu Salak 9 Referensi 10 Pranala luar Sejarah Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu" (padang=hamparan luas, na=yang, dan dimpu=tinggi) yang berarti "hamparan rumput yang luas yang berada di tempat yang tinggi." Pada zaman dahulu daerah ini merupakan tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah, pedagang ikan dan garam dari Sibolga - Padang Sidempuan - Panyabungan, Padang Bolak (Paluta) - Padang Sidempuan - Sibolga. Seiring perkembangan zaman, tempat persinggahan ini semakin ramai dan kemudian menjadi kota. Kota ini dibangun pertama kali sebagai benteng pada tahun 1821 oleh pasukan Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Lelo. Benteng ini membentang dari Batang Ayumi sampai Aek Sibontar. Sisa-sisa benteng peninggalan Perang Paderi saat ini masih ditemukan, walau sudah tidak terawat dengan baik. Salah satu pengaruh pasukan Paderi ini pada kota bentukan mereka ialah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk kota ini, yaitu agama Islam. Pada zaman penjajahan Belanda, kota Padang Sidempuan dijadikan pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di daerah Tapanuli. Peninggalan bangunan Belanda disana masih dapat dijumpai berupa kantor pos polisi di pusat kota. Sehingga tidak heran, kalau ingin melihat sejarah kota Padang Sidempuan, tersimpan foto-foto zaman dahulu kota Padang Sidempuan di sebuah museum di kota Leiden, Belanda.

Kota Medan

Kota Medan 

Medan Kota Medan adalah ibu Kota Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. 


kota-medan



Medan Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. 

Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan Selat Malaka menjadikan Medan kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada tanggal 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah kerajaan Melayu. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatra Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Menurut Bappenas, Medan adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar.[7][8] Medan adalah kota multietnis yang mana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman.

Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa di Kota Medan, Sumatra Utara, Indonesia. Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 265,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 2.478.145 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 9.352 jiwa/km².[1]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Medan, adalah sebagai berikut:

  1. Medan Amplas, AmplasBangun MuliaHarjosari IHarjosari IISitirejo IISitirejo IIITimbang Deli
  2. Medan Area, Kotamatsum IKotamatsum IIKotamatsum IVTegal Sari ITegal Sari IITegal Sari IIIPandau Hulu IISei Rengas IISei Rengas PermataPasar Merah TimurSukaramai ISukaramai II
  3. Medan Barat, Glugur KotaKarang BerombakKesawanPulo Brayan KotaSei AgulSilalas
  4. Medan Baru, BaburaDaratMerdekaPadang BulanPetisah HuluTiti Rantai
  5. Medan Belawan, Bagan DeliBelawan BahagiaBelawan BahariBelawan SicanangBelawan IBelawan II. 
  6. Medan Deli,Kota BangunMabarMabar HilirTanjung MuliaTanjung Mulia HilirTiti Papan.
  7. Medan Denai, BinjaiDenaiMedan TenggaraTegalsari Mandala ITegalsari Mandala IITegalsari Mandala III. 
  8. Medan Helvetia, Cinta DamaiDwikoraHelvetiaHelvetia TengahHelvetia TimurSei Sikambing C IITanjung Gusta
  9. Medan Johor, Gedung JohorKedai DurianKwala BekalaPangkalan MansyurSukamajuTiti Kuning
  10. Medan Kota, Kotamatsum IIIMesjidPandau Hulu IPasar BaruPasar Merah BaratPusat PasarSei Rengas ISitirejo ISudirejo ISudirejo IITeladan BaratTeladan Timur. 
  11. Medan Labuhan, BesarMartubungNelayan IndahPekan LabuhanSei MatiTangkahan. 
  12. Medan Maimun, AurHamdanJatiKampung BaruSei MatiSukaraja
  13. Medan Marelan, Labuhan DeliPaya PasirRengas PulauTanah Enam RatusTerjun
  14. Medan Perjuangan,Tegal RejoSidorame Barat ISidorame Barat IISidorame TimurSei Kera Hilir ISei Kera Hilir IISei Kera HuluPahlawanPandau Hilir
  15. Medan Petisah, Petisah TengahSei Putih BaratSei Putih TengahSei Putih Timur ISei Putih Timur IISei Sikambing DSekip
  16. Medan Polonia, AnggrungMadras HuluPoloniaSari RejoSuka Damai
  17. Medan Sunggal, Babura SunggalLalangSei Sikambing BSimpang TanjungSunggalTanjung Rejo
  18. Medan Selayang, Asam KumbangBeringinPadang Bulan Selayang IPadang Bulan Selayang IISempakataTanjung Sari. 
  19. Medan Tembung, Bandar SelamatBantanBantan TimurIndra KasihSidorejoSidorejo HilirTembung
  20. Medan Tuntungan, Baru Ladang BambuKemenangan TaniLau CihManggaNamo GajahSidomulyoSimalingkar BSimpang SelayangTanjung Selamat
  21. Medan Timur, DurianGaharuGang BuntuGlugur Darat IGlugur Darat IIPerintisPulo Brayan BengkelPulo Brayan Bengkel BaruPulo Brayan Darat IPulo Brayan Darat IISidodadi

Kota Gunungsitoli

Kota Gunungsitoli

Gunungsitoli merupakan kota tertua dan terbesar yang ada di Kepulauan Nias. Gunungsitoli ditingkatkan statusnya dari kecamatan menjadi kota otonom, berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2008.[3] Berdasarkan catatan sejarah, Gunungsitoli atau sering disebut Luaha sudah dikenal dan dikunjungi sejak abad ke 18. Posisi kota Luaha ini terletak pada muara sungai Nou atau pasar Gunungsitoli saat ini.

kota-gunungsitoli


Pada saat itu ada tiga marga dominan yang menghuni kota Luaha, yaitu Harefa, Zebua, dan Telaumbanua atau lebih dikenal dengan Sitölu Tua.[3] Belum diketahui secara pasti asal muasal penamaan Gunungsitoli. Tapi referensi yang ditemukan dari sebuah buku yang ditulis seorang pastor yang mendirikan Museum Pusaka Nias, disebutkan nama Gunungsitoli diberikan oleh para pedagang yang berasal dari Indocina daratan Asia. Kelak, para pedagang inilah yang disebut-sebut nenek moyang orang Nias. Merujuk secara harfiah, jelas kata Gunungsitoli berasal dari kata Gunung dan kata Sitoli. Gunung berarti tanah yang tinggi (berbukit) dan Sitoli berasal dari nama orang yang berdiam di bukit dekat rumah sakit (daerah Onozitoli sekarang).[3] Geografi Kota Gunungsitoli terletak di Pulau Nias dan berjarak sekitar 85 mil laut dari Kota Sibolga. Ada dua pintu masuk dan keluar Pulau Nias yang berada di Kota Gunungsitoli, yaitu Bandar Udara Binaka dan Pelabuhan Angin. Topografi Secara topografi, sebagian besar wilayah kota berbukit-bukit sempit dengan ketinggian bervariasi antara 0-800 meter dpl. Struktur batuan dan susunan tanah umumnya bersifat labil mengakibatkan sering terjadi patahan pada jalan-jalan aspal dan longsor.[4] Batas Wilayah Utara Kecamatan Sitolu Ori (Kabupaten Nias Utara) Timur Samudera Indonesia Selatan Kecamatan Gido dan Hili Serangkai (Kabupaten Nias) Barat Kecamatan Alasa Talumuzoi dan Namohalu Esiwa (Kabupaten Nias Utara), serta Hiliduho (Kabupaten Nias)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *